Taurus April dan Taurus Mei
“Masih percaya zodiak” itu satu hal. “Menulis soal zodiak” tentu saja itu lain hal. Sebagai mantan penulis artikel ramalan zodiak lucu-lucuan di Mojok, saya merasa sah-sah saja membahas zodiak yang, berdasarkan perhitungan, sesuai dengan tanggal lahir saya dan suami.
Sebagai informasi, ini adalah tulisan kedua saya soal Taurus. Baca tulisan pertama saya di sini.
Kami — saya dan suami — lahir pada tahun yang sama, tetapi dengan tanggal dan bulan yang berbeda. Secara sederhana, nama saya di dunia astrologi adalah Taurus April, sedangkan suami Taurus Mei. Kesamaan “Taurus” yang kami miliki rupanya, menurut ramalan astrologi, enggak serta-merta membuat kami memiliki karakter yang 100% sama.
Dalam sebuah artikel yang dirilis bustle.com, Taurus April disebut “lebih Taurus” dibanding Taurus Mei. Mereka dinilai punya karakter yang sangat-Taurus, seperti setia, membumi, dan suka bersenang-senang. Saya mengingat kecintaan saya kepada Harry Potter yang tahun ini sudah memasuki tahun kedua puluh dua dan mengamini pernyataan itu.
Sementara itu, Taurus Mei dinilai sangat berorientasi pada karier. Ini agak mirip dengan suami saya yang pernah bekerja di suatu tempat selama delapan tahun, bagaimanapun kondisinya. Dalam hal ini, saya rasa ada unsur “setia” yang dia miliki, tentu dengan “pekerjaan” sebagai pusatnya.
Poin selanjutnya, Taurus Mei dinilai lebih enggak keras kepala dibanding Taurus April. Saya, sih, hampir merasa ini enggak benar sampai saya ingat percakapan umum di antara kami. Misalnya:
Taurus Mei: “Eh, ini lagunya bagus, Penyanyinya juga keren. Dia percaya diri.”
Taurus April: “Iya, sih. Aku juga suka lagunya, tapi malah enggak begitu suka sama aksi panggung penyanyinya. Eh, kalau lagu ini, gimana? Bagus, nih. Suka?”
Taurus Mei: “Ah, itu aku enggak suka.”
Taurus April: “Kok enggak suka? Enggak suka kenapa?”
Taurus Mei: “Iya, deh. Suka, kok.”
Taurus April: “Lah ….”
Sebagai Taurus April, sejujurnya saya enggak bermaksud agar semua orang sepakat atas pendapat saya. Kadang-kadang, yang saya inginkan adalah penjelasan atas suatu opini. Wawasan. Argumen. Saya, kan, juga ingin melihat dari sisi lain (dan mengadunya).
Namun rupanya, ini agak bertentangan dengan karakter Taurus Mei. Sebagai seorang Taurus Mei, suami saya lebih terbuka dan mau berubah, apalagi untuk hal-hal yang dinilainya enggak terlalu penting. Kadang ini enggak berarti apa-apa, tapi kadang bisa juga memantik debat-debat kecil. Wkwkwk.
Taurus, baik Taurus April maupun Taurus Mei, sering dinilai “cocok” dengan pasangannya yang juga Taurus, baik Taurus April maupun Taurus Mei. Mereka dianggap “meant to last forever” dan bisa saling memberikan perasaannya sepenuh hati. Dalam bahasa kekinian, Taurus dan Taurus bakal menjadi pasangan yang sama-sama bucin.
Namun, Taurus x Taurus ini juga dianggap punya kekurangan karena, pada dasarnya, mereka sama-sama berkepala batu. Kalau sudah memiliki pendirian masing-masing, Taurus dan Taurus akan sulit bekerja sebagai tim. Makanya, kedua pihak harus sama-sama mengalah untuk memahami perasaan satu sama lain.
Bagaimana dengan saya — Taurus April — dan suami saya — Taurus Mei?
Saya sepakat pada pernyataan bahwa karakter kami enggak selalu sama. Bahkan, bisa jadi kami sebenarnya enggak Taurus-Taurus banget. Buktinya, saya lebih suka parfum zodiak Pisces di Miniso. Suami saya juga enggak masalah waktu saya ajak nginep di Hotel Zodiak Bandung yang seluruh dekorasinya bertema Cancer!
Yah, mungkin pernyataan-pernyataan di atas juga enggak terlalu mendukung, sih, tapi yang mau saya sampaikan hanya satu: karakter yang berbeda itu pasti — bukan hanya karena berbeda bulan lahir saja.
Saya dan suami saya berdebat pada hari pertama kami pindah ke rumah pribadi setelah menikah. Sejak hari itu sampai sekarang, kami masih terus belajar memahami perasaan satu sama lain. Kalau ada yang saya percayai dari ramalan zodiak soal Taurus, saya yakin kalau kami benar-benar berkepala batu.
Iya, soalnya kami sama-sama kekeuh mau bareng-bareng terus sampai dipisahkan ajal. Eaaa.
Met ultah, Taurus Mei!
